ramadhan (i)

Segala puji bagi Allah, pemegang segala jiwa.
25 sya'aban 1431H

Semua simbol hidup yang bergerak atau diam,
sentiasa melambaikan perpisahan. mengalunkan lagu perpisahan.
setiap detik, setiap waktu.

Seperti sebuah perjalanan panjang,
sesungguhnya hidup ini adalah kereta tua yang tidak pernah tahu entah bila akan berhenti.
ia terus berjalan... melalui apa sahaja yang ada dihadapannya.
segala disisinya melambaikan perpisahan.
tetapi, tidak ada satupun yang mengerti, bila ia akan berakhir.


Setiap lambaian kehadiran, sesungguhnya adalah lambaian perpisahan.
Kita hadir, untuk kembali.
Kita datang, untuk pulang.
dan kita lahir, untuk mati.
begitulah, pada dasarnya.

tetapi garis lurus kehidupan yang singkat itu,
seringkali terasa indah dan lama.
ketika di dalamnya bergemerlapan hiasan dunia,
begitu banyak bunga bunga hidup yang melenakan.

.
.
.

dahulu, kita lahir sendirian. tidak punyai apa apa.
kemudian kita menjadi bersama yang lainnya.
sejujurnya, saat seperti jarum jam yang berputar kembali : kita akan kembali sendiri dan tidak punyai apa apa.

Maka pada ramadhan yang menjelang ini,
saat sumber kekayaan spiritual dilapangkan seluas luasnya,
saat pelbagai kurnia tidak diberikan pada bulan selainnya,
harus ada kebimbangan bagi kita,
barangkali ini, ramadhan terakhir kita.

barangkali ini, ramadhan terakhir kita.

kerana syurga itu, aspirasiku.

bisik :
-sekadar perkongsian.
-antara bahagian favourite dari "nasihat ramadhan drpd orang soleh". muka surat dua ratus dua harap maklum.